Pengertian statistika dan tahap-tahap kegiatan statistik

STATISTIKAđź‘€





Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggrisstatistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritme statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasisampelunit sampel, dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat(perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.



Terdapat lima langkah/tahapan yang sistematis kegiatan statistika, kelima tahap tersebut meliputi:
1.Pengumpulan data
Pada tahap awal dilakukan pencarian informasi penting tentang suatu fenomena/gejala yang akan dipelajari, tahap ini lebih dikenal sebagai pengumpulan data. Pencarian informasi dapat dilakukan melalui pengamatan atau pengukuran yang nantinya diharapkan akan diperoleh data berupa bilangan/angka-angka (data kuantitatif). Pengamatan atau pengukuran disini tidak hanya diartikan melihat atau mengukur secara fisik terhadap suatu fenomena/gejala, tetapi melalui observasi secara mendalam dengan melibatkan cara-cara tertentu seperti perekaman kejadian, pencatatan, dan perhitungan. Pengumpulan data dapat dilakukan menggunakan tes, kuisioner atau angket, wawancara, dan lain sebagainya.
2. Pengolahan data
Pengolahan data adalah suatu proses untuk memperoleh data dengan rumusan tertentu, bertujuan memperoleh informasi yang diperlukan. Pada hakikatnya pengolahan data dilakukan agar data yang diperoleh pada akhirnya dapat membantu peneliti mencapai tujuan penelitian. Pada pelaksanaannya kegiatan pengolahan data meliputi langkah-langkah seperti: (1) editing/pemeriksaan yang berkaitan dengan kelengkapan data yang diperoleh; (2) coding/pemberian tanda/pengkodean adalah klasifikasi/penggolongan data yang bertujuan mempermudah proses analisis data; (3) pemrosesan/penyiapan untuk dianalisis seperti pengentrian/pemasukan data pada program komputer; (4) pembersihan data/cleaning untuk pengecekan kembali apakah ada kesalahan atau tidak; (5) pengeluaran informasi/pengecekan informasi sesui dengan tujuan penelitian yang dilakukan.
3. Penyajian data
Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data biasanya tidak beraturan dan sulit bagi kita untuk membacanya, untuk itu perlu dilakukan penyajian data agar data lebih mudah dipahami. Ketika data yang diperoleh mudah dipahami tentu kita dapat melakukan analisis data dengan baik. Teknik penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan tabel/daftar dan grafik/diagram. Teknik penyajian data akan dibahas pada bab selanjutnya.
4. Penganalisisan data
Analisis data yang sifatnya kuantitatif (analisis kuantitatif) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisa deskriptif dan analisa inferensial. Sesui dengan istilahnya, analisa deskriptif melibatkan statistika deskriptif, sedangkan analisa inferensial melibatkan statistika inferensial. Analisa deskriptif bertujuan mendeskripsikan fenomena/gejala secara ringkas dan jelas sehingga lebih mudah ditangkap maknanya. Dengan demikian analisa deskriptif sebenarnya hanya sampai pada tahap deskripsi saja, tidak melakukan generalisasi yang lebih luas. Berbeda dengan analisa deskriptif, analisa inferensial menggunakan syarat yang ketat pada masalah teknik sampling agar diperoleh sampel yang representatif (menggambarkan keadaan sebenarnya tentang populasi), karena hasil analisanya akan diberlakukan pada keseluruhan populasi.
5. Penarikan kesimpulan.
Terdapat dua cara yang bisa dilakukan ketika membuat kesimpulan, yaitu kesimpulan yang sifatnya statistik dan kesimpulan non statistik, namun perlu diperhatikan juga  bahwa keduanya harus disesuaikan dengan rumusan masalahnya. Apabila kesimpulan statistik yang dibuat, maka kesimpulannya harus dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi dimana pengambilan sampel telah dilakukan. Sedangkan untuk kesimpulan non statistik dapat dilakukan dengan cara mencari proporsi atau persentase dan rasio.
sumber :

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENYAJIAN DATA DENGAN GRAFIK (STATISTIKA)